BerBuru DeadLine

Aura ‘nervous’ menyelimuti ruang lab yang aku huni bersama beberapa junior 04. Buku-buku berserakan dengan berbagai coretan di kertas-kertas lusuh di lantai lab yang dingin. PC ruangan itu menyala berkelap-kelip, koneksi internetnya masih aktif. Bergantian kutatap lantai dan PC itu. Beberapa mahasiswa itu sibuk menggelar buku-buku sambil sibuk berdiskusi. Lantai dipenuhi aura semangat belajar. Sungkan rasanya ’nebeng’ ngenet di ruangan itu. Menganggu intelektual muda ini rasanya seperti merusak selimut kecerdasan mereka. Aku masih berdiri di depan pintu.

“Ada apa, kak ?” tanya salah seorang dari mereka.
“Eng..kakak mo numpang ngenet..Boleh ?”
“Boleh…per jamnya 5 ribu, ya, kak..! “

sahut si Na. Tetangga ruanganku yang paling gemar ngerjain aku soal nebeng-nebeng ngenet ini.

Aku nyengir kuda..Malu euiii…Pantang ngelihat PC nganggur nih mata..langsung pengin nebeng..he…he..he..

“Idih kakak..kayak orang lain aja..!”
“Pake ajalah, kak..Gak pa-pa…”jawab si Na. Temannya yang lain pun mempersilahkanku masuk.

Jadilah aku duduk di kursi PC berlayar datar itu. Sementara mereka kembali sibuk menekuri buku-buku yang tebalnya minta ampyun. Duduk berinternet ria sambil sesekali menimpali perbincangan mereka tentang persiapan ujian kompre kedua semester ini.

Mereka bercerita, betapa minggu-minggu ini adalah minggu yang berat, serasa berpacu dengan kuda yang sedang berlari. Dalam satu minggu ini saja bergantian dari mereka maju seminar hasil. Sibuk berburu teknisi lab untuk meminta tanda tangan mereka agar selembar kertas bernama “Surat Bebas Lab” terisi penuh. Setiap penghujung wisuda, para teknisi lab dan tentu saja dosen penanggung jawabnya jadi selebritis mendadak. Setiap bertemu para teknisi pastilah teringat “Surat Bebas Lab” he..he…Belum lagi bolak-balik harus merevisi laporan baik sebelum maju hasil maupun setelah presentasi hasil penelitian.

Namun, Queen of Worried nya adalah ini…Ujian Komprehensive. Hanya sehari memang, cukup duduk manis di sebuah kursi sambil menjawab beberapa pertanyaan secara tulisan. Tidak semenegangkan saat maju hasil penelitian. Tapi jauh..jauhamat menegangkan 😀 karena inilah nasib penentuan. Harga mati untuk sebuah kualifikasi calon sarjanawan teknik. Jika lulus…maka kita berhak mendapat sebuah eSTe tapi kalo tidak…bersabarlah…kamu harus mengulangnya lagi semester depan…Semester Depan atau Kompre yang berikutnya.

Diantara revisi laporan, persiapan belajar kompre dan kejar mengejar dosen dan teknisi ini menyelipkan sebuah nilai mental yang menurutku ‘patut diacungi jempol’. Nilai mental itu adalah KeTenanGan dan TaWaKal. Bekerja dalam ketergesaan terkadang tidak memberikan output yang maksimal. Karena itu kita memerlukann kecepatan dan ketepatan ketika bekerja dalam kondisi kritis. Tawakal…adalah ketika kita memasrahkan segala daya dan upaya yang telah kita lakukan hanya pada Allah Azza wa Jalla. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita sudah belajar dengan baik, mengurangi waktu tidur kita, memangkas waktu berleha-leha kita di depan game atopun tivi. Maka biarkanlah Sang Penentu yang memberikan hasilnya…

*Teruntuk penghuni Lab Rekayasa yang akan berjuang di awal minggu nanti….Ganbatte Kudasai !!

Yakin Allah SWT akan memberikan hasil yang terbaik !!!

15 pemikiran pada “BerBuru DeadLine

  1. Ganbatte juga buat dedek kelasnya, ya put…!

    Jangankan dalam hal yang serius, ada temenku sampai maen game aja pake tawakal. Sebentar lagi mau mati, dia bilang… “Ah tawakal”. Mati deh! Tapi ini jadi bikin gw berkaca. Hebat juga ni orang. Keknya gw kurang tawakal deh.

  2. @ Ikkyu_san
    terima kasih, mbak..
    Mudah2an adik juga bersemangat..
    Putri sendiri sudah melewati fase itu mbak…
    @wi3nd
    Amiin…
    @ mang kumlod
    tawakal dalam segala bidang, ya, mang… 😆
    @ a3u5z1i
    Hayo..hayo…Semangat, Zi..!
    @ aCist
    alhamdulillah…jadi inget ama tugas 😀
    @ nRa
    kalo yang di tekkim unri udah pada lulus, nra 😀

  3. Bekerja dalam ketergesaan terkadang tidak memberikan output yang maksimal. Karena itu kita memerlukann kecepatan dan ketepatan ketika bekerja dalam kondisi kritis.

    Je suis d’accord !!! (kalo gak salah ya… He he..)

  4. @ adams
    Kapan apanya, dam ?
    *bingungmodeon*
    @ UchiE, dr.
    maksud ‘e’, ci..?
    English, please.. *sok dah…lebay detected xixixi*
    Thanks, ya, ci atas Ganbatte-nya..
    AKu tahu..aku tahu siapa…hi..hi… *’something’ detected* 😆
    @Dy
    he-eh..
    kerasa ‘getaran’nya, ya, Ya ? 😀

Tinggalkan Balasan ke nh18 Batalkan balasan