Demam 1/4 Abad

Aku ragu menuliskan postingan ini..hanya karena terlanjur berjanji kepada seorang teman maka tulisan ini akhirnya kurilis…*peace, ya, non 😀 *

Saat itu kami sedang memanfaatkan fasilitas ’conference’ yang ada di salah satu layanan chatting. Hanya bertiga…reunian kecil biasa. Kami mulai membahas masalah berat..konflik kemanusiaan yang terjadi di sebuah negara yang namanya tidak tercantum di peta. Kami saling bertukar informasi tentang kondisi aktual negeri itu dan memberi dorongan untuk salah seorang teman agar membantu rakyat negeri itu.
”Ayo, dong…kamu khan dokter…”
”Iya..benar….”
”Aku sih, mau saja…tapi gimana dong..”
”Beri pengertian dengan ortu..”
”He-eh…tapi aku khan juga belum nikah…”
He ? langsunglah ikon tertawa terbahak-bahak bermunculan… 😀
”Gini, deh..Ujung-Ujungnya Nikah…. he..he…”
”Ntar, deh…khan kalo di sana bakal ketemu…”
”Iya.. :”> [ikon wajah bersemu merah]”

Akhir-akhir ini entah kenapa pembicaraan seperti itu muncul begitu tiba-tiba di sela pembicaraan serius yang sedang ’hangat’. Jika pembicaraan awal adalah tentang politik, ekonomi atau bahkan masalah sosial, ’rel’nya tiba-tiba berbelok dan pembicaraan berakhir di topik tersebut.

Apakah wajar membicarakan hal tersebut ?

Salah seorang teman yang lain bahkan sudah mulai mengancang-ancang kehidupannya…
”Aku ingin menikah di usia 24..”
”Coba hitung….Jika aku menikah di usia 30 tahun dan mempunyai anak di usia 31 atau 32 ..Lalu saat anakku berusia 25 tahun aku sudah berumur 56 tahun..bayangkan jika anakku juga menikah di usia 30 tahun..aku baru punya cucu di usia 62 tahun…padahal belum tentu usiaku nyampe segitu…”
”Karena itu aku ingin menikah di usia 24…Doakan aku, ya ?”
Aku hanya mengangguk…mendoakannya

Dulu..aku merasa lucu jika membicarakan pernikahan..tapi setelah teman-teman seperjuanganku mulai membicarakannya dan [bahkan] mempraktekkannya secara langsung…aku merasa pernikahan bukanlah hal yang ’aneh’ untuk dibicarakan bersama mereka.

Kami saling mengingatkan…
”Untuk mendapatkan Pangeran, seseorang hendaklah menjadi Bidadari..Mengup-grade dirinya sebaik mungkin…Menyiapkan diri bukan hanya fisik tapi juga mental dan hati”

Bukankah begitu ?

*sumber gambar dari sini

27 pemikiran pada “Demam 1/4 Abad

  1. ^_^ Assalamu ‘alaikum

    Aduh.. aduh.. Putri sedang “demam” yach? 😀

    Rosulullah mengajarkan untuk menyegerakan. Mudah-mudahan tidak terjebak dalam sikap tergesa-gesa. Karena dua hal tersebut beda tentunya. Niat yang tulus, disertai dengan “ikhtiar” diri terbaik, akan mengantarkan seseorang pada keberkahan dalam “rumah jiwa”.

    Setuju dengan kalimat terakhir Putri. Setuju sekali… Bahasa Al-Qurannya, persis seperti yang mba Nin kutipkan.

    * Sudah ah.. jangan melihat saya seperti itu…

    Saya sudah kembali nge-blog, walaupun intensitasnya tidak mungkin seperti dulu. Sediakan saya teh manis dong Put. Sambil nunggu waktu maghrib nih sebelum ke masjid. 😀

    Btw.. gak bisa lama-lama. Sekedar mampir mengunjungi Putri. Cepet “sembuh” ya? Apaan coba sembuhnya pake tanda kutip segala. (Tahu kan maksudnya… hehehehe…) Allah yang Maha Menggenggam, mudah-mudahan Dia memberikan kita kesabaran.

  2. “bukankah begitu?”
    hmmm.. betul betul betul… 😀

    *saran saja: kalo mau ancang2 di usia lebih muda saja lagi, coz terkadang keadaan tidak berpihak kepada yang direncanakan.

  3. demam 1/4 abad?
    sudah jumpa ubatnya?
    mungkin, tanpa kita sedari
    ubatnya sentiasa ada di sisi kita
    cuba lihat di sekeliling kita…
    mungkin yang itu, atau yang ini
    atau si dia yang sedang tersenyum
    di sudut sana sambil memerhatikan kita…

  4. @starbozz
    Hi..
    nice to meet u around..
    Just wait my visited OK.. 🙂
    @Nin
    Yupe..mbak…sepakat sekali..
    Seperti yang tertulis di Al-Qur’an ..
    @sunarnosahlan
    he..he..
    Sampai sekarang saya merasa malu membicarakan..entah mengapa 😀
    @aku_ingin_jadi_bidadari
    Yupe…?
    ada apa, non ?
    This is for my promise to ‘someone’ 😆
    Ya, non ?
    Pasang target ?
    Aku masih sampai level ‘core to duo’
    Gak berani pasang target, non…

    “Hunting Pangeran” ?
    Aku malu…barangkali pangerannya gak berkenan ama aku, non..
    Maklum..masih level pentium 2 😦
    @aku_ingin_jadi_bidadari
    Santai aja, non…
    Keep hunting, ya…
    Tapi jangan lupa “Up Grade-annya”
    @Insan
    Waalaikumsalam wr wb
    Mas Insan…So long no see 🙂
    Tentunya sangat sibuk sekali…
    Putri gak ‘demam’ hanya menyebarkan euforia dari demam itu sendiri 😀
    *belibetan dah ngomongnya :D*
    Yah…teman2 seperjuangan Put sudah menggenapkan separuh Dien mereka…memulai sebuah perjalanan baru 🙂
    Teh manis ?
    Mas insan senang teh manis rupanya…Rasa manis memang mentralisir rasa pedas, ya… 🙂
    @KiMi
    Aih..ada yang akan memperingati hari lahirnya rupanya..
    Selamat hari lahir, ya..*Kapan pun itu…*
    Pangeran ?
    Jangan khawatir ia akan datang…dengan sendirinya 😀
    @nra
    Iya, nra..baru nyadar..
    mirip, ya ?
    hanya berbeda sisi pandang saja 😀
    @shavaat
    Amin…*mengaminkan sepenuh hati* 🙂
    @ario saja
    he..he..
    saya ?
    entahlah… 😆
    @Koko
    aih..mas koko ini…ada-ada saja…
    @jiwakelana
    Kapan ?
    Haduh…kok malah putri yang ditanya-in, ya ? he..he..
    @nAsruni
    oh..sudah telat, ya ? *sepertinya ada yang sudah berpengalaman, nih :D*
    Put hanya berharap ia mendapatkan pangerannya segera…
    amin..amin..
    @indra1082
    Aha..barangkali demikian.. 😆
    Entahlah…tidak tahu juga
    @Mas Indra
    nasehat dari para pakar memang sangat membantu … 🙂
    @rawcanvas
    Syukurlah bukan Put yang menderita “demam” he..he..
    Apakah si nona sudah menemukan obatnya ? ehm..sepertinya belum..
    Ia masih ingin meng-up grade dirinya..Bukan begitu nona ? 😆
    @kahfinyster
    Yippi…amat sangat benar 🙂
    @enggink
    Iya..Put sangat setuju .. 🙂
    Pangeran kodok pun..ia tetap bergelar “Pangeran” bukan ?

  5. yupz setuj put..
    untuk menemukan “prince charmin9”
    harus menjadi “queen” dulu..

    klu mau yan9 terbaik harus menjadi yan9 terbaik dulu..;)

    semo9a kita mendapatkannya,amien..:)

  6. ”Untuk mendapatkan Pangeran, seseorang hendaklah menjadi Bidadari”

    Lah, klo mw mendapatkan seorang dokter hewan, saya harus jadi apa mbak?
    Hehehe..

  7. @wi3nd
    Amiin…amin
    @Tigis
    he..he..
    Mas sigit..
    Seharusnya..Ayo mas..Kamu bisa..!! 😆
    Semangat!!
    @Alexhappy
    he-eh….he-eh..
    @a3u5z1i
    dokter hewan…?
    sepertinya harus jadi pasiennya dulu, ya, zi..he..he..
    [bercandadotcom]
    @Ikkyu_san
    Kalo Put sih masih kurang dari 1/4 abad mbak..jadi masih belum kena ‘seliweran’nya..he..he..

  8. Ehemmmm… ehem…. demam seperempat abad.. :-/
    umurku udah seperempat belum yah :p ?

    *yup,, if we want a prince we must be a princess.. hehehe.. berarti kudu terus berusaha*

    Dirimu..bentar lagi, ya, tik ?
    Mbak juga masih agak lama-an..he..he..*ngakunya… :lol:*

  9. Weh aku belum ngomeng di sini…
    Itung2an umur itu pernah dibahas juga sama temen kantorku. Dan ternyata gw udah telat… *hiks*

    Telat ?
    Gak ada istilah telat, mang..
    Hayo..dimulai dong ancang2nya…Persiapkan diri dan berdoa 😆

Tinggalkan Balasan ke mangkum Batalkan balasan