Ini bukan prakarya dari pelajaran keterampilan…sungguh..Tapi produk ini lahir dari pelajaran eksak yang kala itu sama sekali tidak spesial dimataku. Kalo tidak salah aku masih kelas satu SMP saat itu, Bu guru Fisika kami memberi tugas membuat kalender untuk tahun 1998. Padahal saat itu masih akhir tahun 1996, awal tahun ajaran yang penuh perjuangan. Setiap awal tahun ajaran baru mestilah begitu, berkenalan dengan teman-teman baru yang sama sekali tidak dikenal, beradaptasi dengan lingkungan sekolah, mencari tahu dimana letak Wisma Cantiknya, letak kantin atau bahkan letak parkir sepeda [zaman aku dulu, para siswa hanya diperbolehkan membawa sepeda sbg kendaraan :D], dan adaptasi terhadap pelajaran-pelajaran baru.
Fisika, biologi, sejarah, ekonomi adalah mata pelajaran baru yang diperkenalkan pada awal-awal masuk SMP. Dan tugas unik dari Fisika di awal tahun itu adalah membuat kalender dengan metoda yang telah diajarkan sebelumnya. Sebenarnya ada cara mudah, sih…kita tinggal melihat di buku agenda yang telah mencantumkan tanggalan untuk beberapa tahun ke depan *Kelihatannya curang, ya ? he..he…*. Tapi berhubung kami sudah diajarkan cara memprediksi tanggal-an untuk beberapa tahun ke depan maka akupun memakai metoda yang sama. Paling untuk melihat tanggal2 merah saja he…he… [alesan…he..he..]
Berhubung zaman dulu [kala] kami belum paham betul dengan komputer dan tidak mengenal program publisher [Jangan2 di masa itu publisher malah belum ada..he..he..] maka aku dan teman-teman hanya membuatnya by hand. Seingatku ada juga teman yang membuat model kalender duduk tapi lebih banyak lagi yang membuat kalender versiku…kalender tahunan dalam satu karton besar. Bulan-bulan berjejer dibawahnya sementara dibagian atas berisi gambar-gambar. Berhubung aku sempat tertarik menjadi astronot, akupun melirik gambar yang terpampang di cover buku fisika-ku, ” Sebuah roket yang bersiap meluncur…” Gambarnya tidak begitu rumit…dan viola…jadilah kalender-ku.
Setelah dinilai dan dikembalikan ke setiap siswa terus terang aku bingung juga mo diapain kalender itu. Berhubung ukurannya yang begitu besar rasanya tidak mungkin dipajang di ruang tamu. Lagi pula itu kalender 2 tahun lagi..Akhirnya aku memajang kalender itu dibalik pintu kamar. Kalender itu terus terpajang di sana sampai tahun 2009 ini. Beberapa bulan yang lalu kalender itu lepas, ku rasa lem yang dulu kurekatkan di kalender dan pintu kamar sudah tak kuasa menahan waktu. Kalender itu lunglai dan jatuh di lantai.
Warna kuning pada karton itu sudah memudar…warnanya menjadi aneh dan di sana-sini ada bekas rembesan air yang memudarkan angka-angka di kalender itu. Gesekan krayon [yah…aku mewarnai kalender itu dengan alat gambar favoritku, crayon…] itu terkesan ….*aih..agak susah mengatakannya…* . Kondisi kalender itu sudah pantas dimasukkan ke tong sampah apatah lagi tahunnya sudah berlalu 11 tahun yang lalu [bayangkan !!] meski karton itu masih tegang dan mantap.
Tapi sampai sekarang kalender itu tergeletak di sudut tumpukan buku-ku. Dan yang membuatku tak tega memasukkannya ke tong sampah adalah kalender itu berisi catatan rentetan peristiwa dari tahun ke tahun. Aku mencatat tanggal lengsernya pak Harto lengkap dengan jam-nya. Nama-nama mahasiswa yang gugur pertama kali saat masa reformasi. Nama-nama saudara pangeran Charles [kali-kali jadi saudaranya bangsawan Inggris he..he..]. Nama raja Malaysia, yang ternyata digilir berdasarkan kesultanan yang ada di sana. Tanggal tenggelamnya kapal Titanic [sekedar informasi untuk anak-cucu ], dan banyak peristiwa–peristiwa yang kucantumkan di sana…
Kalender itu lebih dari sebuah tugas….ia bahkan mencatat hari-hari dunia dalam kalender yang semakin kelihatan kusam itu…..
wahh..put..kalenderku entah kemana…jadi kangenn masa2 smp..inget ga kita pernah ke perpustakaan bareng2 dila ma erika….
jangan dibuang
aku juga tidak pernah membuang kalender (buatan)ku
karena sebagai pengganti buku harian.
Kecuali kalau terpaksa ya discan saja
EM
semua tentang masa lalu memang indah yaa..
harta karun yang tak terulang
salam kenal 🙂
@sintakhairunnisa
Inget, sin…
Masa2 itu..Perpus kita masih belum dahsyat2 amat..tapi tetap aja kita seneng berkunjung, ya…? he..he..
@Ikkyu_san
Itulah, mbak…agak bimbang juga…Gak tau mau dikemanakan…
banyak info2 berharga juga di sana..
Di Scan ? Apa gak kegedean, mbak ? Itu ukuran full satu karton, lho, mbak…
@nakjadimande
Iya, Bun…
Memang tak ternilai harganya… 🙂
buat galeri saja, atau bikin perpustakaan pribadi, sayang kalau dibuang
kreatif! sesuatu yg kita buat dari kreatifitas daya cipta, memang layak diperlakukan terbaik 🙂
Duh, lama ga singgah disini… Ternyata ada memori lama yang lagi di ungkap… Tahun 96 masih kelas 1 SMP?… sepertinya kita satu angkatan… hehehe.. ***penting ya?
Biarian aja Nenk tergeletak, lumayan kalo lagi kangen sama masa lalu obatnya bisa ngeliat barang-barang jadul, saya juga masih nyimpen sepatu waktu msh kelas 1 SD.
kok aku dulu ga pernah dapat tugas gutuan ya, malah dapatnya disuruh buat sapu lidi
Wah sisi lain dari seorang Putri… hehehe…
Hebat tuh, nanti tolong masukin tanggal milad saya ya Put! 😛
Kalender yang berjasa…
seru banget Put punya coretan sejarah kek gitu hehe.. walau ogut hobi berangusin blog, tp ntuk dokumen kek gini mending dipertahankan, seru liatnyaaaa..
Ogut punya buku catatan harian semsa kuliah, per hari, isinya materi kuliah, cewe yg deket ma ogut, dosen2,pdkt ma asdos2, ampe nilai2 kuliah …pas baca lagi, seruuuuuuu…hahaha
@sunarnosahlan
barangkali kalo oretan berlembar2 bisa dibuat galeri, pak…tapi ini khan cuma selembar
@YNa
iya, bu…
tapi kondisi-nya tidak semenarik dulu lagi, sih…
@casrudi
sepertinya kita seangkatan, mas…cuma kalo dilihat dari tahun kelahiran..masih mudaan putri ..he..he…
sepatu kelas 1 SD ????
@enggink
he..he…
sapu lidi untuk tugas PPKN, ya, mas ?
“Bersatu kita Teguh, Bercerai kita Runtuh” ^_^
@mang kumlod
he..he…
@indra1082
iya…begitulah, mas.. 😀
@Gempurr
banyak yang menyarankan dipertahankan, ya…
hm…
dipikirkan lagi, deh..
hohoh,, mahakarya yg mengesankan. kenangan masa lalu yg bagos, ampek ada peristiwa penting harus di catat di kalender penuh kenangan.
hisashiburi desu ne putri, lama tak berkunjung ya ari :(, akhirnya bisa sahabatku senangnya :), wahhh kalender ya, putri rajin ya, pasti kenangannnya akan diingat selalu
keren juga…
jadi dapet ide….!
*tiba-tiba lampu yang mati jadi idup!
keren tu kak…makanya kakak bwat buku dong
aku senang putri punya kebiasaan yang baik. itu bagus put. ya sekarang masih ga put . semoga ya. wah apakah pasar kodim sudah direnovasi, tagal berapakah perpustakaan baru di resmikan dan tanggal berapakah Terminal baru dioprasikan
hehhee
wew…
pas banget ya put. tahun ’98 itu kan banyak banget persitiwa menakjubkan di negeri tercinta indonesia ini…
saya rasa guru putri itu benarbenar visioner orangnya… *apasiii…* 😀
@Qie
Iya, Qie…begitulah..
@ari
Arrrrrrriiiiiiiiiiiiii
sudah lama gak bersua…
*memeluk ari*
Kalender kenangan…he-eh…sampai bergenang-genang ama air gitu..he..he..
@galih
Dapat ide apaan, lih ?
@ipit
Bentar, d…
Kk lihat jadwal dulu…
Tahun ini jadwalnya udah full…gak ada kesempatan buat buku..he..he..
@kawanlama95
Bagian yang ‘ntuh’ kayaknya udah gak masuk kalender lagi, kak…
hehhee
@yoan
He..he..
kebetulan, barangkali, mbak… 😀
Tahun2 berikutnya banyak kejadian2 heboh juga, sih..he..he..
Wah serru ya, masih ada peninggalan masa-masa ESEMPE,
kalo aku yang masih tersisa dari masa SMP ku adalah dua Diary mungil yang hingga saat ini masih kusimpan, dan ketika aku kangen ke masa2 itu aku akan buka & baca kembali dua diary bersejarah itu…;)
Jangan dibuang Put, kalau memungkinkan dibalut lagi dengan plastik transaparan yg menarik, dan setiap pinggirannya bisa dikasih lis (bisa pake kardus2 sisa warna coklat atau pake papan tipis (pokoknya di coverin+dimodif lagi deh), terus ditempel lagi di tempat yg kamu suka….Karena kenangan sejarah itu tidak bisa dinilai dengan apa pun lho Put…
Oke deh selamat berkreasi ya dengan kalender bersejarah mu 😉
hyy.. selvie blog ku lom TAMAT lhooo…
coba mampiir ….
Back to past! I like it..
Kadang gua juga senyum2 sendiri ketika mengingat masa lalu.hehehe
Keren banget..
Mantap…mantap bro…
Masa lalu, kini dan yang akan datang
simpen puut wat kenan92an..
aku seeh cuma nyimpen buku ahrian satu yan9 laiinya au bakar 😀
Hi,
only one word…. “great” 🙂
don’t ever throw the memories, even it looks old and useless.
goodluck!
Sebuah harta karun atas usaha yang sungguh-sungguh akan terasa sangat berharga seiring bertambahnya waktu….
Sama seperti buku harian yang menyimpan banyak kisah, so kalender itu jangan dibuang yaaaaaaa…. 🙂
@Ritasusanti
Enggak tahu, mbak…
Setelah diperhatikan lagi…Kalendernya udah sekarat juga…
Sepertinya enggak bisa ‘dipercantik’ lagi… 😦
@goncecs
Yupe
aku meluncur…
@A9YnD1LV3R
he..he…
iya… 🙂
@Laston
Bro ?????
@wi3nd
Buku harian mbak Wiend ? 😆
*penasaran[dot]com*
@Luhtu
aih..
don’t know how should i say… ❓
@alamendah
bener, sih…
tapi…
@UchiE
Uchi….
gak tahu, deh…mo digimana-in ntuh kalender…
Hehehe… sy telat masuk sekolah setahun… yaaaah…. paling kita beda setauan… 😛
waw, itu terlihat seperti manuskrip abad pertengahan. he3.
di simpan terus aja, mbak. pasti jadi cerita di masa depan nanti…
mmmm bagus jg tuh Put buat buka usaha sediri. Usaha bikin kalender buatan tangan. Mgkin malah bisa jadi unik dan punya nilai seni lebih 🙂