Nervous ~ Berlari

Dulu aku pernah membaca sebuah novel remaja yang pesan moralnya kurang lebih, ‘Perlu keberanian untuk menundukan ketakutan diri sendiri.’ Dalam novel itu, dianalogikan tentang seekor kuda yang sebenarnya merupakan kuda tunggang kokoh namun sulit untuk dijinakkan. Si tokoh utama kemudian menyadari bahwa si kuda memerlukan ‘perlakuan khusus’ sebelum kuda tersebut diikutkan dalam peragaan kuda. Peragaan kuda di sini adalah bagaimana joki bisa menunggangi kuda sambil melompati rintangan dan memberikan berbagai berbagai perintah kepada kuda tersebut. ‘Perlakuan khusus’ yang tanpa sengaja ditemukan si tokoh utama adalah si kuda harus terlebih dahulu dipacu berlari sekencang yang si kuda inginkan untuk menghilangkan ke-nervous-an si kuda menjelang tampil ataupun berkuda bersama jokinya.

Yah, kurang lebih semacam penyaluran energy nervous yang berlebihan sehingga bisa lebih tenang. Beberapa orang mungkin cukup hanya memejamkan mata, memikirkan hal-hal positif, berzikir untuk menenangkan pikiran yang terkadang di saat kritis justru melanglang buana entah kemana-mana. Selebihnya mungkin memerlukan ‘pacuan kencang’ seperti si kuda..he.. he..

Dalam beberapa drama, terkadang ada yang melampiaskan energy  nervous ‘berlebih’ itu dengan olahraga. Main squash, sepertinya juga bisa menyalurkan energy tersebut. Saia pikir, karena itulah aktifitas hidup kita perlu dihiasi dengan yang namanya aktifitas fisik. Karena dengan bergerak kita bisa mengeluarkan emosi kita dengan lebih baik (he.. he… sok tahu banget, yah, saia ?). Sebenarnya ini pengalaman pribadi, sih. Ketika saia dengan seimbang (baca: menyempatkan diri) untuk memukul-mukul cock atau berlari, saia merasa lebih segar tidak hanya fisik tapi juga kejiwaan. Apalagi setelah akhir2 ini saia menyadari bahwa sifat nervous berlebihan (biasanya muncul kalau saia terlalu excited 😀 ) yang kadang muncul bisa saia reda dengan berlari di tempat..he.. he…

Bagaimana dengan anda ? Apa perlu ‘perlakuan diri secara khusus’ dulu atau memang termasuk dalam orang-orang yang bisa mengendalikan diri dengan baik.. ?

Mari sempatkan olahraga biarpun itu hanya berupa jalan kaki….. ^_^

11 pemikiran pada “Nervous ~ Berlari

  1. hahaha aku ngga bisa olahraga kalau nervous, karena biasanya nervous hanya kalau harus tampil sbg MC di acara yang dihadiri petinggi negara (baca presiden) atau harus memakai bahasa Inggris bukan bahasa Jepang (krn tahu kemampuan bhs inggrisku jauh di bawah bhs jepangku). Biasanya kalau begitu aku bercakap-cakap bercerita pada orang lain ttg hal yang jauh dari topik saat itu. Atau jika di rumah aku….cuci piring 😀

    • mbak imel hebat nih… bisa menghilangkan nervous dengan bercakap2 dengan orang lain…
      Kalau putri, biarpun sudah ngobrol ngolor ngidul dengan orang lain…tetap aja nervousnya gak ilang2…Nervousnya hilang kalo acaranya udah selesai.. he.. he.. 😀

  2. ternyata berolah raga itu penting ya,, tidak hanya untuk kesehatan fisik tapi juga untuk kesehatan jiwa… sayang, saat ini saya masih kurang berolah raga… dengan alasan yang tak jelas, yakni tak sempat.. 😦

  3. Kalau saya ?
    Nervous ?

    mmm … seingat saya … saya tidak memerlukan perlakuan khusus …
    nervous di dua tiga menit pertama itu sangat wajar … jalani itu dengan relax … jalani itu dengan kesadaran penuh bahwa kita sedang nervous …
    kesadaran penuh bahwa … dua tiga menit berikutnya … It’s going to be Ok …

    Just be your self …

    Salam saya Put

  4. kalo saya biasanya dengan teriak atau lompat2 kalo dalam keadaan nervous ini..
    biasanya nervous ini pada saat akan presentasi atau jadi MC tp hal ini bisa dihindari kalo kita cukup persiapan kok

  5. Nervous? sering banget tuh, tangan jadi dingin, omongan ama pikiran nggak sinkron, dan semenit bagai sejam. Kalo udah gitu biasanya pasang headset, puter musik keras2 sambil merem atau becanda sampe nervousnya ilang. Masih nggak ilang? tarik nafas panjang dan baca doa aja deh :p

Tinggalkan Balasan ke pridsatrimadatu Batalkan balasan