Apa bedanya antara olahraga keroyokan alias beramai-ramai atau kelompok dengan perseorangan ?
Selain dari segi jumlah, tentu saja aturan main, kesolidan pribadi dalam satu kelompok akan menjadi permasalahan sendiri. Tetapi saia tidak membahas tentang kelebihan dari olahraga beregu atau perseorangan.
Kita melihat bagaimana pesona sepak bola menjadi magnet yang luar biasa untuk menarik ribuan orang mengisi stadion yang luar biasa besarnya. Mengisi kursi-kursi kosong di tribun yang bahkan tanpa atap. Seperti juga bagaimana baseball, kriket, football (ala Amerika), basket mampu melimpahruahkan jalanan dengan fans mereka. Menjubeli tiap sudut gelanggang dengan remaja tanggung, anak-anak dan tentu saja orang dewasa yang dengan semangat menggebu mereka duduk di setiap tribun sambil minum cola, kerupuk, snack ringan, aksesoris klub dan keriuhrendahan mereka. Luar biasa, menarik dan unik.
Sumber gambar dari sini
Unik, karena….sepengetahuan saia, baru sepak bola, basket dan beberapa olahraga beregu lain yang ‘menang-kalah’nya mampu mengubah keceriaan fans nya menjadi kekerasan. Pengrusakan, hancurnya benda-benda di sepanjang stadion, keributan, perkelahian antar fans sehingga muncul hooligans (di Inggris), bonek (di Indonesia). Satu hal lagi, kerusakan ini bukan hanya ‘mungkin’ terjadi ketika klub pujaan mereka kalah bahkan tatkala klub mereka menangpun keributan bisa muncul.
Menurut pandangan saia, olahraga beregu berhasil memberikan aura ‘kejamakan’ mereka kepada penonton sehingga penonton merasa bagian dari kemenangan atau kekalahan klub tersebut.
Saia memang belum pernah berada di tribun penonton. Beramai-ramai dengan fans atau suporter lain meneriakkan yel-yel atau menyanyikan lagu semangat untuk tim yang didukung. Tapi, adalah luar biasa, (bagi saya), melihat keramaian yang tidak saling kenal itu bisa saling berpadu padan untuk kemudian berdiri bersama, bertepuk tangan mendukung klub yang sama.
Kesamaan, kekompakkan menjadi sebuah benang merah pemersatu. Dan saia merasa, olahraga beregu ini.. somehow punya karisma tersendiri…. ^_^
Ya … memang begitu …
dan sebaliknya … seperti yang Poet tuliskan disini …
ini juga berpotensi untuk menjadi “bom waktu” yang senantiasa siap untuk meledak …. dimana saja .,.. tak peduli apapun situasinya …
Seperti kejadian di Jawa Tengah kemarin …
(untung Warga melawan … sehingga mereka … para supporter itu tidak bisa bertindak seenaknya saja…)
Salam saya
>
tergantung orangnya juga sih, ada juga gerombolan fans fanatik yang emang suka bikin keributan. Timnya menang tetep aja bikin rusuh di kota, merayakan dengan minum2 sampe teler dan akhirnya bikin onar. Kalo kalah apalagi ;))
olahraga individu macam badminton juga supporternya nggak kalah benernya, cuma tempat nontonnya aja yang nggak gitu luas jadi kebanyakan mendukung dari rumah biar lebih enak juga nontonnya :p
olahraga beregu macam tarik tambang (1 regu kira2 10 orang, eh ini olahraga bukan sih?) biasanya cukup tertib pendukungnya, cuma teriak2 nyemangatin doang, kalah menang ga terlalu gimanaaa gitu
owh kharisma yah put?
unik ya,tak kenal,tak tau tapi bisa menyatu dalam gelora semangat yang sama menyemangati salah satu team kesayangannya,,,,